Pentingnya Amar Ma'ruf dan Nahi Mungkar
Ahmad, Ibnu Abi Syaibah, Abdullah bin Humaid, Abu Daud, At-Tirmidzy, An-Nasa'y, Ibnu Majah, Ad-Daruquthny, Al-Baihaqy, dan Abu Ya'la mentakhrijkan dari Qais bin Abu Hazim, dia berkata, "Setelah Abu Bakar menjadi khalifah, dia naik ke atas mimbar, lalu menyampaikan pidato. Setelah menyampaikan pujian kepada Allah, dia berkata,
"Wahai semua manusia , tentunya kalian juga membaca ayat ini, 'Hai orang orang yang beriman, jagalah diri kalian. Tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepada kalian apabila kalian telah mendapat petunjuk, (QS Al-Maidah : 105), namun kalian meletakkan ayat ini bukan pada tempatnya. Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya apabila manusia melihat kemungkaran dan mereka tidak mau merubahnya, maka Allah akan menyegerakan siksa yang menyelingkupi mereka semua'."
(Al-Kanzu, 2/138)
Ath-Thabrany mentakhrijkan dari Thariq bin Syihab, dia berkata, "Itris bin Urqub Asy-Syaibany menemui Abdullah ra . seraya berkata, "binasalah orang yang tidak menyuruh kepada yang ma'ruf dan tidak mencegah dari yang mungkar." Abdullah ra. meralat ucapannya dengan, "Bahkan binasalah orang yang tidak memperlihatkan yang makruf dan tidak mengingkari yang mungkar".
(Al-Haitsamy, 7/275, rijalnya shahih)
sumber : http://azharjaafar.blogspot.com/2008/08/pentingnya-amar-maruf-dan-nahi-mungkar.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar